Selasa, 03 Januari 2012

SINGA TAHU BERTERIMA KASIH

          Ada seorang berkulit hitam, berambut keriting, dan berbadan kurus. Orang itu bernama Thomas. Dia adalah seorang budak. Pada zaman itu, seorang budak tidak memiliki hak atas hidupnya. Hak itu telah dibeli oleh majikannya. Seorang majikan bebas melakukan apapun sesuka hati mereka kepada budaknya, entah memaki, memukul, menyiksa atau bahkan membunuh budaknya. Thomas tidak kuat menanggung hidup seperti ini. Karena itu, ia berusaha melarikan diri dari rumah sang majikan.
          Supaya tidak tertangkap, Thomas memutuskan untuk lari melewati hutan. Baru beberapa saat dia masuk hutan, ia mendengar singa mengaum. Dia menunggu. Singa mengaum untuk kedua kalinya, ketiga kalinya. Auman itu berbeda dari yang pertama. Auman kedua dan ketiga seolah –olah seperti auman kesakitan.
          Thomas tertarik, lalu ia berusaha untuk mencari singa itu. Bertemulah ia dengan singa besar yang sedang kesakitan.
          “Aku tahu kamu sedang kesakitan. Aku akan membantumu, tetapi jangan menggigit atau mencakarku,”ujar Thomas. Singa mengangguk tanda setuju. Ia memeriksa singa itu dan mendapati salah satu kaki singa tertusuk duri dan tampak agak bengkak. Dicabutnya paku itu dan kemudian apa yang terjadi? Sang singa menjilati Thomas tanda terima kasih. Thomas pun melanjutkan perjalanannya dan meninggalkan si singa.
          Malang nasib Thomas. Ia tertangkap bebrapa hari setelah pelariaannya tersebut. Pada masa itu berlaku hukum bahwa bila seorang budak melarikan diri dan tertangkap, maka ia akan dijatuhi hukuman mati. Dan berdasarkan undian, Thomas dijatuhi hukaman mati dengan cara diadu dengan binatang buas.
          Hari yang ditentukan tiba. Thomas pun memasuki arena dimana banyak orang berkumpul untuk menyaksikan hukuman yang ia terima. Penonton bersorak ketika pintu kadang binatang buas dibuka. Keluarlah seekor singa besar dari kandang tersebut.
          Keadaan mejadi hening. Penonton yang begitu bersemangat kini terdiam dan terheran-heran melihat tingkah laku singa itu. Sang singa bukan memangsa Thomas, melainkan menjilatinya dengan jinak. Tidak ada yang tahu bahwa ternyata singa itu adalah singa yang pernah ditolong oleh Thomas.
          Ironis, bahkan singa yang katanya sangat buas saja tahu bagaimana caranya berterima kasih. 

1 komentar:

  1. bagus,benar juga untuk mengingatkan yg lain ..bisakah ia nanti berpikir yg sehat..

    BalasHapus