Selasa, 18 Oktober 2011

IFRS

PENGERTIAN DAN SEJARAH IFRS
IFRS (internasional Financial reporting Standards) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (Internasional Accounting Standard Board). IASB sendiri merupakan merupakan badan lembaga independen yang menyusun standar akuntansi. Tujuan organisasi ini adlah untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang memiliki kualitas tinggi. Dapat di pahami serta diperbandingkan.

Sejarah terbentuknya IFRS diawali dengan adanya perbedaan yang kompleks anatar negara tentang mengatur penyusunan laporan keuangan. Disamping bertujuan untuk mendamaikan perbedaan namun juga untuk membuat sebuah standar akuntansi yang berlaku secara internasional, maka diterbitkanlah IAS (Internasional Accounting Standar) oleh IASC (Internasioanal Accounting Standar Committee) pada tahun 1974 setalah satu tahun terbentuknya IASC.

            Tahun 1999 IASC menyetujui adanya rencana restrukturisasi dan dimana menurut ketentuan tersebut,dewan IASC akan memisahkan diri menjadi entitas non profit yang di atur oleh para wali serta IASC akan melakukan pendanaan terhadap IASB yang nantinya IASb ini akan mengambil alih tanggungjawab dalam hal mengelola IFRS.

            Maret 2001, IASC foundation diresmikan dan bertindak sebagai entitas induk IASB. Tepatnya 1 April 2001 diasumsikan untuk bertanggungjawab kepada IASC dalam hal melaukan penyusunan standar akuntansi.

            IASC Foundation terbagi atas dua badan.  Pertama SAC ( Standar Advisory Council) yyang memiliki tujuan untuk memberikan nasehat kepada IASB mengenai prioritas proyek penyusunan standar. SAC menyediakan forum bagi organisasi atau individu yang berkepentingan dengan pelaporan keuangan internasional untuk berpartisipasi. Kedua yaitu IFRIC (Internasional Financial Reporting Interpretation committee). Badan ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan interpretasi IFRS untuk disetujui oleh IASB dan untuk memberikan panduan yang terkini mengenai masalah laporan keuangan. IFRIC menggantikan SIC (Standing Interpretations Committee) pada tahun 2002 dan beranggotakan 14 orang tidak termasuk ketua.


Struktur-Struktur IFRS
            Adapun struktur dari IFRS adalah :
1)        International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
2)       International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
3)       Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
4)      Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001

Statement  IFRS
            Statement-statement dari IFRS yaitu :
1)       IFRS 1 First time Adoption of International Financial Reporting Standards
2)     IFRS 2 Share-based Payment
3)     IFRS 3 Business Combinations
4)     IFRS 4 Insurance Contracts
5)     IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
6)     IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
7)      IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures
8)      IFRS 8 Operating Segments
9)     IAS 1: Presentation of Financial Statements
10)  IAS 2: Inventories
11)    IAS 7: Cash Flow Statements
12)   IAS 8: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
13)   IAS 10: Events After the Balance Sheet Date.
14)   IAS 11: Construction Contracts
15)   IAS 12: Income Taxes
16)   IAS 14: Segment Reporting (superseded by IFRS 8 on January 1, 2008)
17)   IAS 16: Property, Plant and Equipment
18)   IAS 17: Leases
19)   IAS 18: Revenue
20)IAS 19: Employee Benefits
21)   IAS 20: Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
22) IAS 21: The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
23) IAS 23: Borrowing Costs
24) IAS 24: Related Party Disclosures
25) IAS 26: Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
26) IAS 27: Consolidated Financial Statements
27)  IAS 28: Investments in Associates
28)  IAS 29: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
29) IAS 31: Interests in Joint Ventures
30)IAS 32: Financial Instruments: Presentation (Financial instruments disclosures are in IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures, and no longer in IAS 32)
31)   IAS 33: Earnings Per Share
32) IAS 34: Interim Financial Reporting
33) IAS 36: Impairment of Assets
34) IAS 37: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
35) IAS 38: Intangible Assets
36) IAS 39: Financial Instruments: Recognition and Measurement
37)  IAS 40: Investment Property
38)  IAS 41: Agriculture

Interpretasi IFRS
            Adapun interpretasi IFRS sebagai berikut :
1)       Preface to International Financial Reporting Interpretations (Updated to January 2006)
2)     IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities (Updated to January 2006)
3)     IFRIC 7 Approach under IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies (Issued February 2006)
4)     IFRIC 8 Scope of IFRS 2 (Issued February 2006)
5)     IFRIC 9 Reassessment of Embedded Derivatives (Issued April 2006)
6)     IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment (Issued November 2006)
7)      IFRIC 11 IFRS 2-Group and Treasury Share Transactions (Issued November 2006)
8)      IFRIC 12 Service Concession Arrangements (Issued November 2006)

9)     SIC 7 Introduction of the Euro (Updated to January 2006)
10)  SIC 10 Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities (Updated to January 2006)
11)    SIC 12 Consolidation-Special Purpose Entities (Updated to January 2006)
12)   SIC 13 Jointly Controlled Entities-Non-Monetary Contributions by Venturers (Updated to January 2006)
13)   SIC 15 Operating Leases-Incentives (Updated to January 2006)
14)   SIC 21 Income Taxes-Recovery of Revalued Non-Depreciable Assets (Updated to January 2006)
15)   SIC 25 Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders (Updated to January 2006)
16)   SIC 27 Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease (Updated to January 2006)
17)   SIC 29 Disclosure-Service Concession Arrangements (Updated to January 2006)
18)   SIC 31 Revenue-Barter Transactions Involving Advertising Services (Updated to January 2006)
19)   SIC 32 Intangible Assets-Web Site Costs (Updated to January 2006)

Perbandingan IFRS dengan PSAK
No.
PSAK
REFERENSI
1.
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 1998)
IAS 1 (Revised 1997) Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 Laporan Arus Kas (1994) (Reformat 2007)
IAS 7 (Revised 1992), Cash Flow Statements
3.
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Reformat 2007)
APB Opinion No. 28 (1973), Interim Financial Statements
4.
PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi (Reformat 2007)
IAS 27 (1989) Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 Pelaporan Segmen (Revisi 2000)
IAS 14 (Revised 1997) Segment Reporting
6.
PSAK 7 Hubungan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Reformat 2007)
IAS 24 (1984) Related Party Disclosures
7.
PSAK 8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003)
IAS 10 (1978) Events after the Balance Sheet Date
8.
PSAK 10 Transaksi dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007)
IAS 21 (Revised 1993) The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
9.
PSAK 11 Penjabaran Laporan keuangan Dalam Mata Uang Asing (Reformat 2007)
10.
PSAK 12 Pelaporan keuangan mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset
IAS 31 (Revised 1990) Financial Reporting of Interests in Joint Ventures
11.
PSAK 13 Properti Investasi(yang berlaku sekarang Revisi 2007)
IAS 25 (1986) Accounting for Investments
12.
PSAK 14 Persediaan(Reformat 2007)
IAS 2 (Revised 1993) Inventories
13.
PSAK 15 Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (Reformat 2007)
IAS 28 (Revised 1989) Accounting for Investments in Associates
14.
PSAK 16 Aset Tetap (yang berlaku sekarang Revisi 2007)
IAS 16 (Revised 1993) Property, Plant, and Equipment
15.
PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun
·                     IAS 26 (1987) Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
·                     Peraturan-peraturan tentang dana pension di Indonesia, terutama UU No. 11/1992)
16.
PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2000)
IAS 38 (1998) Intangible Assets
17.
PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
Peraturan-peraturan yang mengatur perseroan di Indonesia serta beberapa SFAS mengenai akuntansi ekuitas
18.
PSAK 22 Akuntansi Penggabungan Usaha(Reformat 2007)
IAS 22 (Revised 1993) Accounting for Business Combinations
19.
PSAK 23 Pendapatan(Reformat 2007)
IAS 18 (1993) Revenue
20.
PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2004)
IAS 19 (Revised 2000) Employee Benefits
21.
PSAK 25 Laba Atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan,Kesalahan Mendasar,dan Perubahan Kebijakan Akuntansi (Reformat 2007)
IAS 8 (Revised 1993) Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors, and Changes in Accounting Policies
22.
PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 1997) (Reformat 2007)
IAS 23 (Revised 1993) Borrowing Costs
23.
PSAK 27 Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998)(Reformat 2007)
Peraturan-peraturan mengenai koperasi di Indonesia
24.
PSAK 28 (Revisi 1996) Akuntansi AsuransiI Kerugian
·                     SFAS 60, 91, 97, 113, 120
·                     Peraturan-peraturan mengenai asuransi di Indonesia
25.
PSAK 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
·                     SFAS 19, 25, 69
·                     Peraturan-peraturan mengenai migas di Indonesia
26.
PSAK 30 Sewa (yang berlaku sekarang Revisi 2007)
·                     SFAS 13
·                     Peraturan-peraturan mengenai sewaguna di Indonesia
27.
PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Revisi 2000)
·                     IAS 30 (1990) Disclosures in the Financial Statements of Banks and Similar Financial Institutions
·                     Bank for International Settlement (BIS)
·                     Peraturan-peraturan mengenai perbankan di Indonesia
28.
PSAK 32 Akuntansi Kehutanan
Peraturan-peraturan mengenai kehutanan di Indonesia
29.
PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum
Peraturan-peraturan mengenai pertambangan di Indonesia
30.
PSAK 34 Akuntansi kontrak Kontruksi
IAS 11 (Revised 1993) Accounting for Construction Contracts
31.
PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
Peraturan-peraturan mengenai telekomunikasi di Indonesia
32.
PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa
·                     SFAS 60, 81, 91, 97, 113, 120
·                     Peraturan-peraturan mengenai asuransi jiwa di Indonesia
33.
PSAK 37 Akuntansi penyelenggaraan Jalan tol(Reformat 2007)
Peraturan-peraturan mengenai manajemen jalan tol di Indonesia
34.
PSAK 38 Akuntansi Restrukturisasi Ekuitas Sepengendali (Revisi 2004)
APB 16, 29
35.
PSAK 39 Akuntansi kerjasama Operasi (Reformat 2007)
Peraturan-peraturan mengenai kerjasama operasi di Indonesia
36.
Psak 40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi
Beberapa prinsip akuntansi Amerika Serikat
37.
PSAK 41 Akuntansi Waran(Reformat 2007)
·                     APB Opinion No. 14 (1969) Accounting for Convertible Debt and Debt Issued with Stock Purchase Warrants
·                     Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
38.
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek (Reformat 2007)
·                     SFAS 12
·                     Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
39.
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang (Reformat 2007)
·                     SFAS 77 Reporting by Transferor for Transfers of Receivables with Recourse
·                     Peraturan-peraturan BAPEPAM-LK di Indonesia
40.
PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat(Reformat 2007)
SFAS 66 Accounting for Sales of Real Estate
41.
PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Reformat 2007)
SFAS 117 Financial Statements of Not-for-Profit Organizations
42.
PSAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan (Reformat 2007)
IAS 12 (1996) Income Taxes
43.
PSAK 47 Akuntansi Tanah
Peraturan-peraturan pertanahan di Indonesia
44.
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset
IAS 36 (1998) Impairment of Assets
45.
PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
Peraturan-peraturan mengenai reksa dana di Indonesia
46.
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan(saat ini yang berlaku Revisi 2006)
SFAS No. 115 Accounting for Certain Investments in Debt and Equity Securities
47.
PSAK 51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (Revisi 2003)
ARB 43, Ch. 7 Capital Accounts, Section A: Quasi Reorganizations or Corporate Readjustment
48.
PSAK 52 Mata Uang Pelaporan
SFAS No. 52 Foreign Currency Translation
49.
PSAK 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
SFAS 123 Accounting for Stock-Based Compensation
50.
PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah
SFAS 15 Accounting by Debtors and Creditors for Troubled Debt Restructuring
51.
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran(saat ini yang berlaku Revisi 2006)
SFAS 133 Accounting for Derivatives Instruments and Hedging Activities
52.
PSAK 56 Laba Per Saham (LPS)
IAS 33 (1997) Earnings per Share
53.
PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi
IAS 37 (1998) Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
54.
PSAK 58 Operasi Dalam Penghentian
IAS 35 (1998) Discontinuing Operations
55.
PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah
·                     Fatwa MUI
·                     Rerangka Konseptual untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan untuk Transaksi Syari’ah
·                     Standar akuntansi yang diterbitkan oleh AAOIFI.

Catatan:

PSAK yang dicoret menunjukkan bahwa PSAK tersebut sudah direvisi dan tidak lagi berlaku. Sebagian revisi mungkin sudah konvergen dengan IFRS/IAS.



Kesimpulan :
IAS / IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehInternational Accounting Standards Committee (IASC) / International Accounting StandardBoard (IASB). Di Indonesia sendiri IFRS baru akan diterapkan pada tahun 2012. Dengan adanya IFRS, perbedaan yang ada dalam hal penyusunan laporan keuangan dapat diatasi dan IFRS pun dapat digunakan secara universal.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar