Judul :PROFESIONALISME AUDITOR DALAM PENGHENTIAN
PREMATUR ATAS PENGHENTIAN PROSEDUR AUDIT
Penulis :
Kurniawan Puji Wibowo
Semarang,
Juni 2010
I.
LATAR
BELAKANG
Dewasa ini proses audit merupakan
bagian dari assurance service yaitu
jasa profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi
para pengambil keputusan. Hal ini muncul karena adanya dilemma yang dihadapin
auditor dalam lingkungan auditnya mengenai
inherent cost (biaya yang
melekat pada proses audit) dan kualitas. Auditor harus emmenuhi standar
profesional untuk mencapai kualitas audit pada level yang tinggi, sementara
disisi lain auditor mengalami hambatan
pada biaya yang akhirnya membuat mereka menurunkan kualitas auditnya (penghentian
premature prosedur audit)
Penghentian premature prosedur
audit dikatakan sebagai pengurangan
kualitas karena menggambarkan tindakaan melakukan pekerjaan secara tidak
lengkap dan mengabaikan prosedur yang sudah ada. Terjadinya hal tersebut sangat
merugikan pihak yang menggunakan jasa auditor dimana auditor dengan berani
mengukapkan opini walau dalam pekerjaannya mengabaikan prosedur dan melakukan
pekerjaan tidak secara lengkap.
Adapun faktor penghentian premature atas prosedur audit
dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal dari auditor (faktor
internal) serta faktor situsional saat melakukan audit (faktor eksternal). Dlaam penelitiannya, penulis lebih focus pada
faktor situasional saat melakukan audit seperti time pressure, resiko, materialitas dan prosedur review serta control kualitas dengan
responden paar auditor yang ada di semarang.
II.
DATA
YANG DIGUNAKAN
Dalam penelitiuan ini, data yang
digunakan adalah data primer dengan menggunakan metode survey (penyebaran kuesioner) pada KAP di semarang. Kueisoner
dikembalikan 2 minggu terhitung sejak kuesioner diterima dari responden.
III.
POPULASI
DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini
adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) dan sampel yang penulis gunakan adalah KAP
kota semarang.
IV.
ALAT ANALISIS
Alat analisis menggunakan uji reabilitas untuk
menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama dan uji
validitas yang digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner
dalam mengukur suatu konstruk dan apakah dimensi-dimensi yang diukur mampu menjadi
item-item dalam pengukuran.
V.
VARIABEL YANG DIGUNAKAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
atas satu variabel terikat dan empat variabel bebas. Adapun bariabel terikat
yaitu penghentian premature prosedur
audit dan variabel bebasnya yaitu time pressure, risiko audit, materalitas
dan prosedur review dan kontrol
kualitas.
VI.
HASIL
Analisis
Univarian
Dari penelitian diatas penulis mendapatkan hasil
bahwa distribusi time pressure responden dalam penelitian menunjukan distribusi
frekuensi sebagian besar pada saat tertekan ( pressure) dengan jumlah 17
responden (56,7%) sedangkan kategori tidak tertekan (unpressured) sebesar 13
responden (43,3%) dari total keseluruhan 30 responden.
Distribusi frekuensi resiko audit menunjukan
sebagian besar pada kategori beresiko dengan jumlah 27 responden (90%) dan
kategori tidak berisko sebesar 3 responden (10%) dari total 30 responden.
Distribusi frekuensi materialitas menunjukian
sebagian besar pada kategori material sejumlah 17 responden (56,7%) dan sisanya
13 responden atau (43,3%) berada pada kategori tidak material dari total 30
responden.
Untuk distribusi frekuensi prosedur review dan kontrol responden dalam
penelitian menunjukan sebagian besar pada kategori tidak terdeteksi dengan
jumlah 24 responden (80%) dan sisanya yaitu 6 responden (20%) berada pada
kategori terdeteksi dari total 30 responden.
Analisis
Multivarian
Variabel time
pressure menunjukan nilai koefisien B varian sebesar 0.84 dengan
probabilitas variabel sebesar 0.004 dibawah tingkat signifikan 0.05. dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa time
pressure berpengaruh positif terhadap penghentian premature atas prosedur
audit.
Variabel risiko audit menunjukan nilai koefisien B varian
sebesar 0.93 dengan probabilitas variabel sebesar 0.001 dibawah tingkat
signifikan 0.05. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko audit
berpengaruh positif terhadap penghentian premature atas prosedur audit.
Variabel materialitas menunjukan nilai koefisien B varian
sebesar 0.84 dengan probabilitas variabel sebesar 0.003 dibawah tingkat
signifikan 0.05. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rmaterialitas
berpengaruh positif terhadap penghentian premature atas prosedur audit.
Variabel prosedur review
dan kontrol kualitas operasi menunjukan nilai koefisien B varian sebesar 0.05
dengan probabilitas variabel sebesar 0.002 dibawah tingkat signifikan 0.05.
dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur review
dan kontrol kualitas operasi berpengaruh positif terhadap penghentian premature
atas prosedur audit.
VII.
KESIMPULAN
1. Time pressure berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Semakin besar time pressure
semakin besar pula kecenderungan untuk melakukan penghentian premature atas
prosedur audit.
2. Risiko audit berpengaruh terhadap penghentian premature
prosedure audit. Semakin rendah risiko audit, maka auditor harus lebih banyak
mlakukan prosedure audit sehingga tindakan penghentian premature atas prosedur
audit semakin rendah pula.
3. Materialitas berpengaruh trhadap penghentian premature
atas prosedure audit. Semakin auditor menganggap prosedur audit memiliki
materialitas rendah dalam mendeteksi kemungkinana adanya salah saji, maka
kecenderungan auditor untuk meninggalkan/mengabaikan prosedure tersebut
akansemakin tinggi.
4. Prosedure review
dan kontrol kualitas berpengaruh terhadap penghentian prmatur atas prosedur
audit. Prosedur review dan kontrol
kualitas akan semakin memudahkan terdeteksinya praktik penghentian premature
atas prosedure audit, sehingga semakin rendah kemungkianan auditor melakukan
praktik tersebut.
VIII.
LIMITASI / KETERBATASAN.
1. Metode pengumpulan data melalui kuesioner memiliki
kelemahan yang terdapat pada responden yang tidak menjawab pernyataan dengan
serius.
2. Metode pengambilan sampling (tehnik sampling) tidak
dijelaskan dengan merinci.
3. Alat analisis tidak diberitahukan dengan jelas.
Nama pereview :
Yunita Sari Dwi Asih Saragi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar