Yunita Sari Dwi Asih S.
Fakultas Ekonomi
– Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Harga
saham merupakan suatu cerminan dari nilai perusahaan. Besar kecilnya harga
saham mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham (investor). Semakin
baik prestasi yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin banyak pula pemegang
saham (investor) yang berminat dengan saham perusahaan tersebut. Informasi
mengenai prestasi yang baik dari suatu perusahaan dapat dilihat dalam laporan
keuangan yang dipublikasikan.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return
On Assets (ROA), Return ON Equity
(ROE), Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA)
terhadap harga saham pada PT. Telkom
Tbk. Pada penelitian ini dilakukan beberapa uji analisis yaitu uji analisis
menggunakan program SPSS 17.0.
Bedasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Return
On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE), Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) berpengaruh
secara simultan terhadap harga saham. Secara parsial, Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap harga saham.
Kata Kunci :
Harga Saham, Return On Assets, Return On
Equity, Economic Value Added dan Market
Value Added.
I.
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan sarana
alternatif investasi bagi para pemegang saham (investor) selain alternatif yang
biasa ditawarkan (menabung di bank, membeli emas, dan lain-lain). Pasar modal
bertindak sebagai penghubung antara pihak pemegang saham (investor) dengan
perusahaan atau institusi pemerintah melalui perdagangan instrument jangka
panjang. Instrument yang kini banyak diminati yaitu saham. Penanaman modal melalui
pembelian saham ini diharapkan dapat menjadi alternatif penghimpunan dana selain dari sistem
perbankan.
Perkembangan pasar modal berjalan
seiring dengan perkembangan perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar didalamnya. Perkembangan ini tidak lepas dari keputusan
pemegang saham (investor) untuk menanamkan modalnya baik membeli, menjual atau
mempertahankan saham.
Sebelum memutuskan untuk melakukan
investasi, pemegang saham (investor) memerlukan beberapa informasi penting
tentang perusahaan. Hal ini berguna bagi pemegang saham (investor) untuk
memprediksi sejauh mana prestasi perusahaan dari saham yang akan dipilih serta
keuntungan optimal yang akan diperoleh. Selain itu juga informasi tersebut
membantu investor untuk meminimalisir resiko dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang dibutuhkan para
pemegang saham (investor) dapat diperoleh melalui penilaian terhadap laporan
keuangan perusahaan. Sesuai dengan keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 38/PM/1996
yang mewajibkan para perusahaan untuk menyampaikan laporan tahunan agar
terdapat transparasi informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan yang
bersangkutan. Dengan begitu, pemegang saham (investor) lebih mudah mendapatkan
informasi dan sekaligus mengetahui reputasi dan kinerja perusahaan.
Untuk mengukur kinerja operasional
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio
keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio profitabilitas. Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Apakah hasil dari
operasional perusahaan yang telah dicapai pada periode ini lebih menguntungkan
dari tahun-tahun sebelumnya atau justru mengalami kerugian. Adapun Rasio
profitabilitas yang digunakan yaitu Return On Assets
(ROA) dan Return
On Equity (ROE). Selain rasio
profitabilitas, pada penelitian ini digunakan pula Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) sebagai variabel independent. EVA diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co
(perusahaan keuangan di Amerika). EVA dan MVA merupakan kunci dari penciptaan nilai perusahaan dan didasari pada
penelitian yang dilakukan di Amerika serikat dan beberapa negara lain yang
telah berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang saham
(Hendrata:2001).
Harga saham di bursa efek akan
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham
meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkatkan. Sebaliknya,
pada saat banyak orang menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan
mengalami penurunan (Pakarti dan Anoraga, 2001:60).
Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia terbagi atas banyak sektor dan sub sektor saham. Salah satunya
saham yang ditawarkan adalah perusahaan PT. Telkom Tbk. Perusahaan ini bergerak
dibidang telekomunikasi. PT. Telkom Tbk merupakan salah satu penyedia jasa
informasi dan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar
dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon
seluler sebanyak 104 juta (Wikipedia Indonesia).
Berdasarkan latar belakang dan
uraian singkat diatas penulis tertarik mengambil judul “PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA),
RETURN ON EQUITY (ROE), ECONOMIC VALUE
ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. TELKOM TBK”.
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
“Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap harga saham PT. Telkom Tbk baik secara parsial maupun
secara simultan.
Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Return On Assets (ROA), Return
On Equity (ROE), Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap harga saham PT. Telkom Tbk baik secara parsial maupun
simultan.
II.
TELAAH PUSTAKA
Harga
Saham
Harga dari saham
dapat dibedakan menjadi :
1.
Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat
saham. Harga ini merupakan harga yang ditetapkan pihak emiten untuk menilai
lembar saham yang dikeluarkan. Pentingnya harga nominal dikarenakan melalui
harga ini dapat ditetapkan deviden minimalnya.
2.
Harga Perdana
Merupakan harga pada saat saham tersebut
tercantum di bursa efek. Harga perdana
ditetapkan oleh pihak emisi dan emiten atau dapat dikatakan harga pasar adalah
harga jual dari perjanjian emisi kepada pemegang saham (investor).
3.
Harga Pasar
Harga jual dari pemegang saham
(investor) yang satu dengan pemegang saham (investor) yang lain. Harga ini
terbentuk setelah saham tercatat di bursa. Harga ini disebut sebagai harga
dipasar sekunder dan merupakan harga yang mewakili harga perusahaan penerbit.
Dikatakan demikian karena dalam pasar sekunder, kemungkinan untuk terjadinya
negosiasi kecil.
Return
On Assets (ROA)
Return On Assets adalah perbandingan laba bersih
dengan total aktiva. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Guinan 2009:307).
Rumus :
Æ Return On
Assets = (laba bersih / total aktiva) x 100%
Rasio ini
menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan (Mukhtarudin dan Desmon 2007).
Return
On Equity (ROE)
Return On Equity adalah perbandingan laba bersih
dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono 2001:124).
Rumus :
Æ Return On
Equity = (laba bersih / total equity) x 100%
ROE menunjukan
berapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan dengan uang yang
diinvestasikan oleh pemegang saham atau dikenal juga sebagai pengembalian atas
kekayaan bersih (Guinan 2009:308). Hasil dari rasio ini menggambarkan kemampuan
manajemen dalam memanfaatkan investasi para pemegang saham. Perhitungan ini
membantu pemegang saham (investor) dalam menentukan profitabilitas selama
periode yang dihitung (Guinan 2009:309).
Economic
Value Added (EVA)
Economic Value Added atau EVA merupakan jumlah uang bukan rasio yang
diperoleh dengan cara mengurangi beban modal (capital charge) dari laba bersih operasi (Anthony &
Vijay:2002). EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba
ekonomi dalam suatu perusahaan. Metode ini
merupakan tolak ukur kinerja keuangan dengan mengukur perbedaan antara
pengembalian atas modal perusahaan dengan biaya modal (Young
&O’Bryne:2001). Dapat dikatakan EVA adalah metode yang mengukur nilai
tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi Net Operating After Tax (NOPAT) dengan
biaya modal yang timbul akibat investasi yang dilakukan.
Adapun
keunggulan dari EVA (Mulia:2002) adalah :
·
Fokus
pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi.
·
Memperhatikan
harapan para penyandang dana secara adil yang dinyatakan dengan ukuran
tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar.
·
Digunakan
secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding.
·
Digunakan
sebagai dasar penilaian pemberian bonus kepada karyawan terutama divisi yang memberikan
nilai tambah lebih.
·
Merupakan
ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan sehingga mudah diaplikasikan
dan menjadi salah satu pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan
bisnis.
Parameter
untuk metode ini ialah jika EVA > 0 (positif) menunjukan bahwa telah terjadi
proses nilai tambah ekonomis. Jika EVA = 0 atau menunjukan posisi impas berarti
tidak terjadi nilai tambah ekonomis. Jika EVA < 0 (negatif) tidak terjadi
proses nilai tambah pada perusahaan.
Rumus
:
·
Menghitung
nilai laba operasi bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax)
atau disebut NOPAT.
NOPAT
= laba (rugi) usaha - pajak.
·
Menghitung
nilai invested capital
Invested Capital = Total Hutang + Ekuitas – Pinjaman Jangka Pendek
·
Menghitung
biaya rata-rata modal rata-rata tertimbang (WACC) yaitu jumlah biaya dari
masing-masing sumber modal .
WACC
= { D X rd (1 – Tax ) } + ( E x re )
Keterangan
:
D =
total utang / total utang dan ekuitas
rd =
beban bunga / total utang
re =
laba bersih / total ekuitas
E =
Total ekuitas / total utang dan ekuitas
Tax
= beban pajak / laba bersih sebelum pajak
· Menghitung Capital
Charges yaitu aliran kas yang di butuhkan mengganti para investor atas
resiko usaha modal yang di tanamkan.
·
Menghitung
EVA (Economic Value Added)
Capital Charges = WACC x Invested
EVA
= NOPAT - Capital Charges
Market
Value Added (MVA)
Market Value Added ialah pengukuran kinerja
operasional perusahan. MVA menurut steward merupakan alat pengukuran kinerja
yang tepat untuk menilai sukses tidaknya perusahaan dalam menciptakan kekayaan
bagi pemiliknya (dalam Meita:2009). Parameter yang digunakan untuk mengukur Market Value Added adalah jika MVA >
0 (positif) berarti perusahaan berhasil meningkatkan nilai modal yang telah
diinvestasikan oleh pemegang saham (investor). Jika MVA < 0 (negatif)
menunjukan bahwa perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai modal yang telah
diinvestasikan oleh penyandang dana (Young dan O’Byrne:2001).
Rumus :
Æ Market
Value Added = market value - invested capital
III.
METODELOGI
PENELITIAN
Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan penulisan ini, penulis menggunakan internet sebagai media
pengumpulan data. Data-data yang diperoleh berupa data sekunder yang antara
lain profil perusahaan, laporan keuangan dan harga saham yang didapat melalui
website BEI (www.idx.co.id)
juga website resmi PT. Telkom Tbk. (www.telkom.co.id).
Adapun hipotesis atas penelitian yang akan dilakukan
adalah:
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Return On Assets
(ROA) terhadap harga saham.
Ho2 : Tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Return On Equity (ROE) terhadap harga saham.
Ho3 : Tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Economic Value
Added (EVA)
terhadap harga saham.
Ho4 : Tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Market Value
Added (MVA terhadap harga saham.
HO5 : Tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) , Economic Value
Added (EVA)
dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham secara bersama-sama.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
regresi linear berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 menunjukan
hasil R square 0,495 yang mengartikan bahwa variable terikat mampu dijelaskan
oleh variable bebas sebesar 49,5% dan sisanya dijelaskan oleh factor lain. Dari
hasil uji F (anova) dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak kerana F hitung > dari F table yaitu 8,609 > 2,95 yang
artinya variabel bebas (ROA, ROE, EVA dan MVA) berpengaruh simultan terhadap
harga saham.
Berdasarkan
tabel 4.10, untuk variabel ROA didapatkan nilai B sebesar 11404.491 yang
berarti memiliki hubungan searah dengan harga saham. Hasil t hitung dan
signifikan diperoleh nilai sebesar 0.881 dan 0,386. Sedangkan nilai t-tabel dengan tingkat
signifikan 0,05 dan df = 27 (0,05;27) adalah sebesar 2,052.
Dari hasil tersebut berlaku t-tabel >
t-hitung atau Ho diterima dimana 2,052 > 0.881.
Dengan membandingkan tingkat signifikan t-hitung dengan tingkat signifikan
t-tabel, diperoleh t > 0,05
atau terima Ho yaitu 0.386 > 0.05. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Return On Assets
(ROA) tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham secara parsial. Hasil penelitian ini
mendukung hasil dari penelitian sebelumnya (Sasongko dan Wulandari:2006) dimana
penulis menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
Variabel kedua
yaitu ROE diperoleh hasil -4618.167 menunjukan hubungan yang tidak searah
dengan harga saham. Hasil t-hitung dan signifikan diperoleh nilai sebesar
-0.789 dan 0.437 Sedangkan nilai t-tabel
dengan tingkat signifikan 0,05 dan df = 27 (0,05;27) adalah sebesar 2,052.
Dari hasil tersebut berlaku t-tabel >
t-hitung atau Ho diterima dimana 2,052 > -0.789. Dengan membandingkan tingkat signifikan t-hitung dengan
tingkat signifikan t-tabel, diperoleh t > 0,05 atau terima Ho yaitu 0.437 >
0.05. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return On Equity (ROE) tidak
memiliki pengaruh terhadap harga saham secara parsial. Hasil ini juga mendukung
penelitian sebelumnya (Timbul:2009), (Sasongko dan Wulandari:2006) yang
menyatakan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Variabel
berikutnya yaitu EVA. Nilai B dari
variabel ini didapat sebesar -390.062 yang artinya memiliki hubungan tidak
searah dengan harga saham. Kemudian hasil t-hitung dan signifikan diperoleh
nilai sebesar -1.360 dan 0.81. Sedangkan
nilai t-tabel dengan tingkat signifikan 0,05 dan df = 27 (0,05;27) adalah
sebesar 2,052.
Dari hasil tersebut berlaku
t-tabel > t-hitung atau Ho diterima dimana 2,052 > -1.360. Dengan membandingkan tingkat signifikan t-hitung dengan
tingkat signifikan t-tabel, diperoleh t > 0,05 atau terima Ho yaitu 0.81> 0.05.
Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value Added (EVA) tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham secara parsial. Hasil diatas mendukung penelitian sebelumnya
(Meita:2009; Sasongko dan Wulandari:2006) dimana variabel EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Variabel
terakhir yaitu MVA. Nilai B dari MVA menunjukan angka sebesar 48.947 dimana
angka tersebut menggambarkan MVA mempunyai hubungan searah dengan harga saham.
Kemudian hasil t-hitung dan signifikan diperoleh nilai sebesar 4.508 dan 0,000.
Sedangkan nilai t-tabel
dengan tingkat signifikan 0,05 dan df = 27 (0,05;27) adalah sebesar 2,052.
Dari hasil tersebut berlaku
t-tabel < t-hitung atau tolak Ho dimana 2,052 < 4.508. Dengan membandingkan tingkat signifikan t-hitung dengan tingkat
signifikan t-tabel, diperoleh t < 0,05
atau terima Ho yaitu 0.000 > 0.05. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Market Value Added
(MVA) berpengaruh
terhadap harga saham secara parsial. Hasil diatas mendukung penelitian
sebelumnya (Meita:2009).
V.
KESIMPULAN
KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
Berdasarkan
uraian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil
pengujian secara parsial menunjukkan dari keempat variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini hanya Market Value
Added (MVA) yang memiliki pengaruh terhadap harga saham PT. Telkom Tbk. Hal tersebut
ditunjukan dari hasil signifikasi yang diperoleh sebesar 0,000 yang berada
dibawah tingkat signifikan 0,05.
2. Hasil pengujian
secara Simultan menunjukan bahwa ROA, ROE, EVA dan MVA memiliki
pengaruh terhadap
harga saham PT. Telkom
Tbk. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan hasil dari nilai signifikan sebesar 0.00 atau berada di
bawah 0,05
Keterbatasan Penelitian
1.
Penelitian
ini hanya menggunakan 4 variabel bebas yaitu Retun On Assets (ROA), Return
On Equity (ROE), Economic Value Added
(EVA), dan Market Value Added
(MVA) Sehingga variabel bebas dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan
52,7% variabel terikatnya, sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
2.
Objek
pada penelitian ini terbatas pada 1 perusahaan saja.
3.
Periode
waktu yang digunakan hanya tebatas selama 8 tahun yaitu dari periode 2005-2012.
Saran
Berdasarkan
dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka beberapa saran
yang dapat penulis berikan yang sekiranya dapat
dijadikan sebagai masukan atau rekomendasi adalah sebagai berikut :
1.
Bagi perusahaan
khususnya mananjemen diharapkan mampu meningkatkan kinerja
perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan dari pemegang saham
(investor). Hal ini dikarenakan MVA sebagai alat ukur penilaian sukses tidaknya
perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemegang saham berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan tersebut.
2.
Bagi investor yang hendak
menanamkan modalnya alangkah
baiknya para pemegang saham (investor) tetap mempertimbangkan ROA, ROE, EVA dan
MVA sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Selain
kinerja keuangan para investor juga memperhatikan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi harga saham, seperti tingkat suku bunga, kebijakan moneter dan
fiskal, situasi perekonomian , keadaan politik nasional, dan situasi bisnis
internasilonal.
3.
Bagi para peneliti
yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan sebaiknya menambah objek penelitian menjadi 2 atau lebih perusahaan dan menambah penggunaan periode laporan keuangan
sehingga hasil yang didapat akan lebih akurat
saya pake refenrensi yaa pembahasannya. makasiih ^_^
BalasHapus