Selasa, 31 Mei 2011

CARA MAKAN BUAH YANG BENAR


Dr. Stephen memperlakukan pasien sakit kanker dengan cara yang “un-ortodoks” dan banyak pasien sembuh. Ia percaya pada penyembuhan alami dalam tubuh terhadap penyakit. Obat untuk kanker sudah ditemukan. Apakah Anda percaya? Saya berdukacita bagi pasien kanker yang meninggal di bawah perawatan konvensional, pasien kanker tidak seharusnya mati.


Makan Buah
Ini sangat informatif. Kita semua berpikir makan buah berarti hanya membeli buah, memotongnya dan hanya memasukkannya ke dalam mulut kita. Ini tidak semudah yang Anda pikirkan. Penting untuk mengetahui bagaimana dan kapan harus makan buah. Seperti apa cara yang tepat makan buah? MAKSUDNYA TIDAK MAKAN BUAH-BUAHAN SETELAH ANDA MAKAN! BUAH HARUS DIMAKAN pada SAAT PERUT KOSONG. BUAH ADALAH MAKANAN PALING PENTING. Jadi silahkan makan buah-buahan pada waktu perut kosong / sebelum makan! Buah bercampur dengan makanan lain akan membusuk dan menghasilkan gas dan dengan itu Anda akan kembung!

Menurut dr. Herbert Shelton yang melakukan penelitian tentang hal ini. Jika Anda telah menguasai cara yang benar makan buah-buahan, Anda memiliki umur panjang, kesehatan, energi, kebahagiaan dan berat badan normal. Ketika Anda minum jus buah, minumlah jus buah yang fresh, TIDAK dari kaleng. Makan buah utuh lebih baik daripada minum jus. Tapi jika Anda hanya bisa minum jus, minumlah seteguk demi seteguk secara perlahan, karena Anda harus membiarkannya bercampur dengan air liur Anda sebelum menelannya.

MINUM AIR DINGIN SETELAH MAKAN = KANKER!!
Bagi mereka yang suka minum air dingin, artikel ini berlaku untuk Anda. Memang enak minum minuman dingin setelah makan. Namun, air dingin akan membuat hal-hal yang berminyak yang baru saja dikonsumsi menjadi solid (beku). Hal ini akan memperlambat pencernaan. Ketika ‘lumpur’ tersebut bereaksi dengan asam, maka akan diserap dan berbaris di dalam usus sangat cepat dan akan berubah menjadi lemak dan menyebabkan kanker. Cara terbaik adalah minum air hangat stlh makan.

Take Good Care of Your Life!




sumber :http://www.googlebottle.com


Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia

Judul di atas, Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia memang sulit untuk dipungkiri. Mobil apa yang muncul di pikiran Anda ketika mendengar kata-kata mobil mewah? Untuk kita yang ada di Indonesia, saya yakin gambar yang muncul dalam pikiran Anda adalah mobil Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia

Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia
Mercedes-Benz tentu tidak begitu saja menyandang gelar sebagai produsen mobil mewah. Sebagai merk mobil paling tua di dunia yang masih eksis sampai sekarang, Mercedes-Benz terus melakukan inovasi dan memanjakan penggunanya dengan mobil yang memiliki fitur-fitur yang memang mewah dan berkelas dunia, sehingga kualitas mobil-mobil mewah keluaran Mercedes-Benz memang sudah diakui secara internasional.
Mobil-mobil passenger car dari Mercedes-Benz memiliki banyak tipe yang memenuhi selera dan kebutuhan para konsumennya. Tipe-tipe tersebut biasa diberi nama dengan sebutan “class”. Berikut ini adalah model-model yang diproduksi di tahun 2011:
  • A-Class – Hatchback, merupakan mini MPV dengan 3 atau 5 pintu.
  • B-Class – merupakan mobil kecil yang ditujukan untuk keluarga. Menggunakan mesin dan suspensi yang sama dengan A Class, hanya saja memiliki body yang lebih besar.
  • C-Class – Saloon, Estate & Coupé, merupakan compact executive car.
  • CL-Class – Coupé. CL adalah singkatan dari Comfort Leicht dalam bahasa Jerman atau Comfort Light dalam bahasa Inggris.
  • CLS-Class – 4 door coupé, executive-size sedan yang pertama kali diluncurkan di tahun 2004.
  • E-Class – Saloon, Estate, Coupé & Cabriolet. E di sini adalah singkatan dari Einspritzmotor, bahasa Jerman yang berarti fuel injection engine.
  • G-Class – mobil untuk cross-country. Sering juga disebut G-Wagen, singkatan untuk Geländewagen (cross-country vehicle), merupakan Sport Utility Vehicle (SUV) 4 x 4 dengan karakter yang kokoh, kuat dan bentuknya yang kotak.
  • GL-Class – Off Roader, didesain untuk pasar Amerika, terlihat dari bodynya yang besar. Memilik 3 baris tempat duduk untuk 7 penumpang, dan peralatan yang lebih mewah daripada seri G-Class.
  • M-Class – mid size Sports Utility Vehicle (SUV), ukurannya berada di antara GLK-Class yang lebih kecil dan GL-Class yang lebih besar.
  • R-Class – Luxury Tourer Vehicle (LTV), merupakan kendaraan full-sized multi-purpose pertama yang dibuat oleh Mercedes-Benz.
  • S-Class – merupakan sedan mewah paling laris di dunia. Nama S-Class diambil dari bahasa Jerman Sonderklasse yang berarti “Special Class”.
  • SL-Class – Roadster. SL diambil dari bahasa Jerman Sport Leichtyang berarti Sport Light.
  • SLK-Class – compact Roadster. SLK diambil dari bahasa JermanSportlich, Leicht und Kurz yang berarti Sporty, Light and Short. Modelnya keren abis!
  • SLS AMG – tipe ini modelnya futuristik, dan ciri khas-nya adalah kedua pintunya yang dibuka ke atas.
  • Viano – Multi Porpose Vehicle (MPV), kadang juga disebut sebagai V-Class, kalau di Indonesia mungkin lebih layak disebut sebagai tipe minibus.
Berbagai penghargaan pun telah diraih oleh Mercedes-Benz, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai mobil mewah terbaik Indonesia. Beberapa penghargaan itu diantaranya:
  • Mobil terbaik posisi pertama dan kedua untuk kategori Off-road vehicles & SUV berbandrol lebih dari 60 ribu Euro, diraih oleh Mercedes-Benz G-Class. Survey dilakukan oleh majalah Auto Bild Alfrad terbitan Jerman.
  • Best Buy Award 2011 dari majalah Target Car untuk 3 model Mercedes-Benz, yaitu 2 Mercedes-Benz E Class (E 300 Avantgarde, E 63 AMG), dan S 500L.
  • Mobil terbaik 2011 diraih oleh Mercedes-Benz S-Class dan SLS. Survey dilakukan oleh majalah otomotif Jerman “auto, motor und sport”.
  • 2011 Playboy Car of the Year untuk 2011 Mercedes-Benz SLS AMG.
  • Mercedes-Benz C-Class dinobatkan sebagai 2007 Car of the Year di Australia oleh majalah Wheels. Juga dinobatkan sebagai Executive Car of the Year di tahun 2007 oleh majalah Top Gear. Dan di akhir tahun 2007, dinobatkan sebagai Import Car of the Year di Jepang.
  • Mercedes-Benz SL-Class memenangkan penghargaan European Best Interior Design di tahun 2001, Most Technologically Advanced Car of the Year dan Best Designed Car of the Year dari majalah AutoCar dan CNBC TV.

Senin, 30 Mei 2011

TIPS MENGHILANGKAN JERAWAT

Wajah berjerawat merupakan kasus yang wajar pada setiap orang terutama remaja dan anak-anak usia puber, jerawat bisa di timbulkan karena perubahan hormonal pada seseorang ataupun karena orang tersebut malas merawat muka dan membersihkan muka terutama pada orang yang bekerja di lapangan, sering keluar rumah, kena debu dan sengatan matahari.
Kalaupun tidak berjerawat wajah menjadi kusam, kotor dan hitam. Kadang kita merasa sangat terganggu dengan adanya jerawat, bekas jerawat, flex hitam ataupun wajah kusam. Berikut ini ada beberapa tips singkat untuk mengatasi jerawat dan mencegah terjadinya wajah kusam flex yang di karenakan oleh jerawat yang membandel.
1. Rajinlah mencuci muka dengan baik (dengan air hangat), yaitu basuh seluruh bagian muka hingga leher dan jidat setidaknya 3 kali seminggu, pijat wajah Anda dengan gerakan memutar.
2. Usahakanlah sebisa mungkin wajah jangan terkena asap kendaraan, pakailah cadar dan tutuplah muka Anda dengan kaca helm pada saat berkendara menggunakan sepeda motor.
3. Makanan juga merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam hal timbulnya jerawat, misal banyak makan berlemak, yang pedas-pedas (ada merica ato lombok nya) dapat memicu timbulnya jerawat. Makan lemak adalah perlu, cuma jangan terlalu banyak karena, lemak berfungsi sebagai pelumas persendian, pembentukan sel pada paru-paru dan otak, kekurangan lemak bisa membahayakan kedua organ tersebut. Batasi makan junk food, coklat, permen dan makanan berminyak, serta perbanyak makan sayuran.

4. Seringlah berolah raga secara teratur agar pori-pori wajah terbuka (karena keluar keringat) dan dapat mengeluarkan kotoran di dalam kulit wajah sehingga jerawat tidak timbul.


5. Shampoo juga di percaya dapat menyebabkan timbulnya jerawat, shampoo yang mengandung protein, telur dan madu jika terkena muka dan membersihkannya kurang sempurna, bagi sebagian orang dapat memicu terjadinya jerawat.

6. Hati-hati dalam memilih produk kecantikan dan perawatan muka, gunakan make-up, pelembab atau tabir matahari hanya yang tanpa minyak. Biasanya jika tertulis “nonacnegenic” atau “noncomedogenic” di label keterangan, produk tersebut lebih baik.
7. Hidari stress dan pikiran yang berlebihan, karena stress dan banyak pikiran di yakini bisa menimbulkan jerawat, membuat muka kusam dan lain-lain.
8. Jangan pencet jerawat anda jika sedang tumbuh, ini bukan saja membuat jerawat membekas tetapi juga bisa merusak permukaan kulit sehingga wajah Anda menjadi bopeng.
Nah, dengan mengikuti beberapa tips sederhana di atas, wajah Anda dapat bebas dari jerawat dan menjadi cerah selalu dan tentunya.. semakin cantik!


SUMBER : http://www.googlebottle.com

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASA DEPAN

Sebagian besar bank akan mengambil posisi untuk mendapatkan manfaat seoptimal mungkin hasil ramalan mereka tentang perubahan ekonomi yang mungkin terjadi pada masa depan. Beberapa contoh kebijaksanaan yang ditempuh bank sesuai dengan pengharapan mereka tentang empat macam ramalan perubahan ekonomi pada masa depan dapat dibaca pada paparan Manajemen Liabilities dan Assets yang DilakukanBank Berdasarkan Ramalan Kondisi Perekonomian pada Masa Depan.
Dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada masa depan dan perubahan suku bunga tidak dipertimbangkan secara simultan di dalam penentuan kebijakan. Lagi pula, tidak turut dipertimbangkan ramalan ekonomi lainnya yang dipertimbangkan oleh bank-bank lain. Akan tetapi, eksibisi mengilustrasikan berbagai macam kompromi “risiko dan pengembalian” yang selalu dihadapi para manajer bank. Contoh, jika manajer bank mengantisipasi (mengharapkan) ekonomi menguat (upswing), mereka berusaha meningkatkan penghasilannya dengan menggeser pemberian pinjamannya pada investasi dan membeli sekuritas yang relatif berisiko tinggi yang tingkat pengembaliannya tinggi. Sehingga jika ekonomi menguat seperti yang diramalkan, hanya sebagian kecil pinjaman yang diberikan dan sekuritas yang dibeli mengalami default (cedera janji), dan strategi seperti ini akan memperbaiki penghasilan bank. Akan tetapi seandainya ramalan bank mengenai perekonomian salah, revisi portofolio aktivanya lebih peka (sensitive) pada kondisi ekonomi lemah. Bank mungkin mengalami kehancuran saat ekonomi lemah, karena para peminjamnya (para debitur) gagal mengembalikan pinjamannya dan gagal melunasi bunga dan pokok sekuritasnya.
Bank-bank lain yang lebih conservative mungkin tidak terlalu terpengaruh meskipun ramalannya tentang ekonomi meleset, jika seandainya sebagian besar loan dan sekuritasnya adalah berisiko kecil. Tetapi jika ekonomi menguat sesuai dengan yang diramalkan, bank tidak diuntungkan. Sejauh mana bank bersedia menyesuaikan struktur neracanya berdasarkan ramalan ekonomi adalah bergantung pada keyakinan atau tingkat kepercayaannya kepada ramalan serta kesediaannya menanggung risiko.


REVOLUSI SEKTOR JASA

Berbicara mengenai kebutuhan, maka setiap kita akan fokus pada dua hal yaitu barang dan jasa. Di Indonesia sendiri, sektor ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan dibangdingkan dengan negara Australia dan Filipina, berdasarkan Asumsi Bank Dunia , Indonesia masih tertinggal jauh dari kedua negara tersebut.

Kita semua mengetahui sektor ini memeiliki peranan penting dalam perekonomian. Namun pada kenyataannya, dalam neraca pembayaran Indonesia, neraca jasa selalu mencatat defisit dengan kecenderungan yang meningkat. Jasa-jasa dalam neraca pembayaran Indonesia terdiri atas jasa-jasa non-faktor dan faktor. Jasa-jasa non-faktor dibagi lagi menjadi jasa transportasi, pariwisata, dan komunikasi. Sementara itu, jasa-jasa faktor terdiri dari transaksi jasa dalam kelompok penghasilan (income) dan kelompok transfer.

Karakteristik Neraca Jasa Indonesia selalu menunjukkan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan penerimaannya, sehingga karakteristik neraca jasa selalu menunjukkan defisit. Pada umumnya, neraca jasa mempunyai karakteristik yang menunjukkan selalu defisit pada neraca jasa nonmigas dan selalu surplus pada neraca jasa migas. Defisitnya neraca jasa terutama berkaitan erat dengan cukup besarnya pengeluaran untuk pembayaran bunga utang dan biaya transportasi impor barang.

Adapun untuk perkembangan Jasa tenaga kerja ternyata juga menjadi masalah yang dihadapai dunia . personal movement atau yang dikenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini kini menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Dengan adanya globalisasi atau perdagangan bebas, persaingan bagi tenaga kerja Indonesia tidak hanya memperebutakan peluang pasar kerja diluar negri namun juga memperebutkan peluang pasar kerja yang ada didalam negeri . hal ini di karena kan tenaga kerja asing lebih berkompeten.

Maka dapat dikatakan bahwa kinerja atau kualitas bangsa Indonesia akan sangat tergantung pada sumber daya manusianya bukan lagi pada sumber daya alam. 

TRANSFORMASI INDUSTRI (Perkembangan Penelitian Regenerasi dan Transformasi pada Tanaman Kedelai)

Kali ini akan dibahas mengenai transformasi industrI yaitu tranformasi yang terjadi pada tanaman kedelai .

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman yang masih sulit dimanipulasi secara in vitro, karena tanaman ini bersifat rekalsitran. Meskipun telah banyak dilaporkan keberhasilan regenerasi tanaman pada kedelai, ternyata masih sulit diulang oleh peneliti lain (tidak reproducible). Keberhasilan regenerasi tanaman kedelai sangat tergantung pada genotipe yang digunakan (Barwale et al., 1986).

      Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu hambatan besar dalam transformasi kedelai adalah masih rendahnya respon tanaman kedelai pada manipulasi kultur in vitro. Untuk keberhasilan dan efisiensi transformasi, DNA harus diintroduksikan ke dalam sel-sel yang kompeten untuk diregenerasikan menjadi tanaman atau klon-klon sel. Pada beberapa pengalaman, sangat sulit untuk menargetkan DNA ke sel-sel kompeten ini. Ada kejadian DNA berhasil diintroduksikan ke dalam sel-sel yang dapat diregenerasikan menjadi tanaman (regenerable), tetapi fertilitasnya rendah. Untuk itu, pengetahuan tentang sistem regenerasi tanaman kedelai betul-betul harus dikuasai terlebih dahulu sebelum melakukan transformasi kedelai (Finer etal., 1996).
       
      Regenerasi tanaman pada dasarnya mengacu pada teori totipotensi dari Scleiden dan Schwan, di mana dikatakan bahwa setiap sel hidup mempunyai kemampuan untuk bereproduksi, membentuk organ, dan berkembang menjadi individu baru yang sempurna/utuh jika ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai. Teori ini dijadikan dasar dalam memanipulasi sel atau jaringan tanaman menjadi organ atau tanaman utuh secara in vitro. Teknik ini selanjutnya dikenal sebagai kultur sel/jaringan tanaman (Murashige dan Skoog, 1962).

      Bertolak dari hal tersebut pada prinsipnya semua sel tanaman dari mana saja asalnya dan jenis tanaman apa saja dapat ditumbuhkan menjadi tanaman apabila media dan kondisi lingkungan sangat sesuai untuk pertumbuhannya. Namun pada kenyataannya belum semua jenis sel atau tanaman dapat dimanipulasi secara in vitro. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kemampuan daya tumbuh/regenerasi dari masing-masing jenis sel dan genotipe tanaman. Masing-masing jenis sel dan genotipe memiliki respon pertumbuhan in vitro yang berbeda-beda walaupun ditumbuhkan pada media dan kondisi lingkungan tumbuh yang sama. Selain faktor jenis eksplan dan genotip tanaman, regenerasi tanaman juga dipengaruhi oleh komposisi media yang digunakan. Masing-masing jenis eksplan/sel dan genotip tanaman memerlukan komposisi media yang berbeda-beda (Pierik, 1987).

    Media untuk menumbuhkan sel/eksplan tanaman pada dasamya berisi unsur hara makro, mikro, dan gula sebagai sumber karbon. Selain itu, media kultur juga dilengkapi dengan zat besi, vitamin, mineral, dan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh sangat besar peranannya di dalam mengarahkan pertumbuhan sel tanaman. Kombinasi zat pengatur tumbuh yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan sel yang optimal.




sumber : http://anekaplanta.wordpress.com

Sabtu, 28 Mei 2011

PEMBANGUNAN DAERAH


Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah (1) mengenali ekonomi wilayah dan (2) merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro-bisnis.
I. Mengenali Ekonomi Wilayah
Isu-isu utama dalam perkembangan ekonomi daerah yang perlu dikenali adalah antara lain sebagai berikut.
a. Perkembangan Penduduk dan Urbanisasi
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi, yang mampu menyebabkan suatu wilayah berubah cepat dari desa pertanian menjadi agropolitan dan selanjutnya menjadi kota besar. Pertumbuhan penduduk terjadi akibat proses pertumbuhan alami dan urbanisasi. Petumbuhan alami penduduk menjadi faktor utama yang berpengaruh pada ekonomi wilayah karena menciptakan kebutuhan akan berbagai barang dan jasa. Penduduk yang bertambah membutuhkan pangan. Rumah tangga baru juga membutuhkan rumah baru atau renovasi rumah lama berikut perabotan, alat-alat rumah tangga dan berbagai produk lain. Dari sini kegiatan pertanian dan industri berkembang.
Urbanisasi dilakukan oleh orang-orang muda usia yang pergi mencari pekerjaan di industri atau perusahaan yang jauh dari tempat dimana mereka berasal. Perpindahan ke wilayah lain dari desa atau kota kecil telah menjadi tren dari waktu ke waktu akibat pengaruh dari televisi, perusahaan pengerah tenaga kerja, dan berbagai sumber lainnya. Suatu kajian mengindikasikan bahwa pendidikan berkaitan erat dengan perpindahan ini. Secara umum semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat perpindahan pun semakin tinggi. Hal ini semakin meningkat dengan semakin majunya telekomunikasi, komputer dan aktivitas high tech lainnya yang memudahkan akses  keluar wilayah.
Urbanisasi orang-orang muda ini dipandang pelakunya sebagai penyaluran kebutuhan ekonomi mereka namun merupakan peristiwa yang kurang menguntungkan bagi wilayah itu bila terjadi dalam jumlah besar. Untuk mengurangi migrasi keluar ini masyarakat perlu untuk mulai melatih angkatan kerja pada tahun-tahun pertama usia kerja dengan memberikan pekerjaan sambilan, selanjutnya merencanakan masa depan mereka sebagai tenaga dewasa yang suatu saat akan membentuk keluarga. Sebagai dorongan bagi mereka untuk tetap tinggal adalah dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai.
Lembaga pendidikan/pelatihan dan dunia usaha perlu menyadari adanya kebutuhan untuk membangun hubungan kerjasama. Pendidikan mencari cara agar mereka cukup berguna bagi pengusaha lokal dan pengusaha lokal mengandalkan pada pendidikan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal. Jika metode pendidikan yang ada tidak dapat mengatasi tantangan yang dihadapi, maka ada keperluan untuk mendatangkan tenaga ahli dari wilayah lain untuk memberikan pelatihan yang dapat mensuplai tenaga kerja terampil bagi pengusaha lokal.
b.  Sektor Pertanian
Di setiap wilayah berpenduduk selalu terjadi kegiatan pembangunan, namun ada beberapa wilayah yang pembangunannya berjalan di tempat atau bahkan berhenti sama sekali, dan wilayah ini kemudian menjadi wilayah kelas kedua dalam kegiatan ekonomi. Hal ini mengakibatkan penanam modal dan pelaku bisnis keluar dari wilayah tersebut karena wilayah itu dianggap sudah tidak layak lagi untuk dijadikan tempat berusaha. Akibatnya laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu menjadi semakin lambat.
Upaya pengembangan sektor agribisnis dapat menolong mengembangkan dan mempromosikan agroindustri di wilayah tertinggal. Program kerjasama dengan pemilik lahan atau pihak pengembang untuk mau meminjamkan lahan yang tidak dibangun atau lahan tidur untuk digunakan sebagai lahan pertanian perlu dikembangkan. Dari jumlah lahan pertanian yang tidak produktif ini dapat diciptakan pendapatan dan lapangan kerja bagi penganggur di perdesaan. Program kerjasama mengatasi keterbatasan modal, mengurangi resiko produksi, memungkinkan petani memakai bahan baku impor dan produk yang dihasilkan dapat mampu bersaing dengan barang impor yang sejenis serta mencarikan dan membuka pasaran yang baru.
Faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi dapat berasal dari dalam wilayah maupun dari luar wilayah. Globalisasi adalah faktor luar yang dapat menyebabkan merosotnya kegiatan ekonomi di suatu wilayah. Sebagai contoh, karena kebijakan AFTA, maka di pasaran dapat terjadi kelebihan stok produk pertanian akibat impor dalam jumlah besar dari negara ASEAN yang bisa merusak sistem dan harga pasar lokal. Untuk tetap dapat bersaing, target pemasaran yang baru harus segera ditentukan untuk menyalurkan kelebihan hasil produksi pertanian dari petani lokal. Salah satu strategi yang harus dipelajari adalah bagaimana caranya agar petani setempat dapat mengikuti dan melaksanakan proses produksi sampai ke tingkat penyaluran. Namun daripada bersaing dengan produk impor yang masuk dengan harga murah, akan lebih baik jika petani setempat mengolah komoditi yang spesifik wilayah tersebut dan menjadikannya produk yang bernilai jual tinggi untuk kemudian disebarluaskan di pasaran setempat maupun untuk diekspor.
Apa yang telah terjadi di Pulau Jawa kiranya perlu dihindari oleh daerah-daerah lain. Pengalihan fungsi sawah menjadi fungsi lain telah terjadi tanpa sulit dicegah. Hal ini mengurangi pemasukan ekonomi dari sektor pertanian di wilayah tersebut, disamping itu juga menghilangkan kesempatan untuk menjadikan wilayah yang mandiri dalam pengadaan pangan, termasuk mengurangi kemungkinan berkembangnya wisata ekologi yang memerlukan lahan alami.
c. Sektor Pariwisata
Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi lokal. Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik wilayah, dan kemudian berlanjut dengan menarik turis dan penduduk ke wilayah tersebut. Sebagai salah satu lokasi rekreasi, kawasan pantai dapat merupakan tempat yang lebih komersial dibandingkan kawasan lain, tergantung karakteristiknya. Sebagai sumber alam yang terbatas, hal penting yang harus diperhatikan adalah wilayah pantai haruslah menjadi aset ekonomi untuk suatu wilayah.
Wisata ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan. Kawasan wisata ekologi merupakan wilayah luas dengan habitat yang masih asli yang dapat memberikan landasan bagi terbentuknya wisata ekologi. Hal ini merupakan peluang unik untuk menarik pasar wisata ekologi. Membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas seperti berkuda, surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu perluasan pariwisata serta mengurangi kesenjangan akibat pengganguran.
Wisata budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari industri pariwisata. Karakter dan pesona dari desa/kota kecil adalah faktor utama dalam menarik turis. Namun kegiatan pariwisata bersifat musiman, sehingga banyak pekerjaan bersifat musiman juga, yang dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada waktu-waktu tertentu. Hal ini menyebabkan ekonomi lokal dapat rentan terhadap perputaran siklus ekonomi.
Ekonomi wilayah sebaiknya tidak berbasis satu sektor tertentu. Keaneka-ragaman ekonomi diperlukan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan dan untuk menstabilkan ekonomi  wilayah. Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur ekonomi.
d. Kualitas Lingkungan
Persepsi atas suatu wilayah, apakah memiliki kualitas hidup yang baik, merupakan hal penting bagi dunia usaha untuk melakukan investasi. Investasi pemerintah daerah yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat sangat penting untuk mempertahankan daya saing. Jika masyarakat ingin menarik modal dan investasi, maka haruslah siap untuk memberi perhatian terhadap: keanekaragaman, identitas dan sikap bersahabat. Pengenalan terhadap fasilitas untuk mendorong kualitas hidup yang dapat dinikmati oleh penduduk suatu wilayah dan dapat menarik bagi investor luar perlu dilakukan.
Kawasan bersejarah adalah pembentuk kualitas lingkungan yang penting. Pelestarian kawasan bersejarah berkaitan dengan berbagai aspek ekonomi lokal seperti keuangan daerah, permukiman, perdagangan kecil, dan pariwisata dengan menciptakan pekerjaan yang dapat signifikan. Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup, meningkatkan citra masyarakat dan menarik kegiatan ekonomi yang menghasilkan pendapatan bagi penduduk. Pelestarian kawasan bersejarah memberikan perlindungan kepada warisan budaya dan membuat masyarakat memiliki tempat yang menyenangkan untuk hidup. Investor dan developer umumnya menilai kekuatan wilayah melalui kualitas dan karakter dari wilayahnya, salah satunya adalah terpeliharanya kawasan bersejarah.
Selain aset alam dan budaya, sarana umum merupakan penarik kegiatan bisnis yang penting. Untuk melihat dan mengukur tingkat kenyamanan hidup pada suatu wilayah dapat dilihat dari ketersediaan sarana umum di wilayah tersebut. Sarana umum merupakan kerangka utama dari pembangunan ekonomi dan sarana umum ini sangat penting bagi aktivitas masyarakat. Sarana umum yang palling dasar adalah jalan, pelabuhan, pembangkit listrik, sistim pengairan, sarana air bersih, penampungan dan pengolahan sampah dan limbah, sarana pendidikan seperti sekolah, taman bermain, ruang terbuka hijau, sarana ibadah, dan masih banyak fasilitas lainnya yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari masyarakat.
Kepadatan, pemanfaatan lahan dan  jarak merupakan tiga faktor utama dalam pengembangan sarana umum yang efektif. Semakin padat dan rapat penduduk, biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana umum jauh lebih murah jika dilihat daya tampung per unitnya. Pola pembangunan yang padat, kompak dan teratur, berbiaya lebih murah daripada pembangunan yang linier atau terpencar-pencar. Semakin efisien biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dan pengadaan sarana umum maka akan semakin memperkokoh dan memperkuat pembangunan ekonomi wilayah tersebut.
Sarana umum yang baru perlu dibangun sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. Idealnya fasilitas sarana umum yang ada harus dapat menampung sesuai dengan kapasitas maksimalnya, sehingga  dapat memberikan waktu untuk dapat membangun sarana umum yang baru. Penggunaan lahan dan sarana umum haruslah saling berkaitan satu sama lainnya. Perencana pembangunan seharusnya dapat memprediksikan arah pembangunan yang akan berlangsung sehingga dapat dibuat sarana umum yang baru untuk menunjang kegiatan masyarakat pada wilayah tersebut. Penyediaan sarana dapat juga dilakukan dengan memberikan potongan pajak dan ongkos kompensasi berupa pengelolaan sarana umum kepada sektor swasta yang bersedia membangun fasilitas umum.
Wilayah pinggiran biasanya memiliki karakter sebagai wilayah yang tidak direncanakan, berkepadatan rendah dan tergantung sekali keberadaannya pada penggunaan lahan yang ada. Tempat seperti ini akan membuat penyediaan sarana umum menjadi sangat mahal. Dalam suatu wilayah antara kota, desa dan tempat-tempat lainnya harus ada satu kesatuan. Pemerintah daerah perlu mengenali pola pengadaan sarana umum di suatu wilayah yang efektif, baik di wilayah lama maupun di wilayah pinggiran.
e.Keterkaitan Wilayah dan Aglomerasi
Kemampuan wilayah untuk mengefisienkan pergerakan orang, barang dan jasa adalah komponen pembangunan ekonomi yang penting. Suatu wilayah perlu memiliki akses transportasi menuju pasar secara lancar. Jalur jalan yang menghubungkan suatu wilayah dengan kota-kota lebih besar merupakan prasarana utama bagi pengembangan ekonomi wilayah. Pelabuhan laut dan udara berpotensi untuk meningkatkan hubungan transportasi selanjutnya. Pemeliharaan jaringan jalan, perluasan jalur udara, jalur air diperlukan untuk meningkatkan mobilitas penduduk dan pergerakan barang. Pembangunan prasarana diperlukan untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing wilayah. Mengenali kebutuhan pergerakan yang sebenarnya perlu dilakukan dalam merencanakan pembangunan tarsnportasi.
Umumnya usaha yang sama cenderung beraglomerasi dan membentuk kelompok usaha dengan karakter yang sama serta tipe tenaga kerja yang sama. Produk dan jasa yang dihasilkan juga satu tipe. Sumber daya alam dan industri pertanian biasanya berada di tahap awal pembangunan wilayah dan menciptakan kesempatan yang potensial untuk perkembangan wilayah. Pengelompokan usaha (aglomerasi) berarti semua industri yang saling berkaitan saling membagi hasil produk dan keuntungan. Pengelompokan itu juga menciptakan potensi untuk menciptakan jaringan kerjasama yang dapat membangun kegiatan pemasaran bersama dan untuk menarik kegiatan lainnya yang berkaitan ke depan atau ke belakang.
Pertumbuhan ekonomi yang sehat sangat penting jika suatu wilayah ingin bersaing di pasar lokal dan nasional. Untuk mencapai tujuan ini, pendekatan kawasan yang terpadu diperlukan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Prioritas utama adalah mengidentifikasi kawasan-kawasan yang menunjukkan tanda-tanda aglomerasi dengan seluruh kegiatan dan institusi yang membentuknya. Kemungkinan kawasan ini menjadi pusat usaha dan perdagangan tergantung pada jaringan transportasi yang baik, prasarana yang lengkap, tempat kerja yang mudah dicapai, dukungan modal, dan kesempatan pelatihan/pendidikan.

II. Manajemen Pembangunan Daerah Yang Pro-Bisnis
Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam menentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah daerah, mempunyai kelebihan dalam satu hal, dan tentu saja keterbatasan dalam hal lain, demikian juga pengusaha. Sinergi antara keduanya untuk merencanakan bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan perlu menjadi pemahaman bersama. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta membentuk wawasan orang banyak. Tetapi pemerintah daerah tidak mengetahui banyak bagaimana proses kegiatan ekonomi sebenarnya berlangsung. Pengusaha mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang banyak dan dengan berbagai insiatifnya, memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan gaji dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Dengan pajak, pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian daerah berkembang lebih lanjut.
Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya agar membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa manajemen pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka manajemen pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis adalah antara lain sebagai berikut.
a. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha
Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya ataupun di luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang akan datang. Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat mengetahui arah kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya akan perlu dikembangkan. Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai dengan yang diinginkan.
b. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan
Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Perhatian utama calon penanam modal oleh sebab itu adalah masalah kepastian kebijakan. Pemerintah daerah akan harus menghindari adanya tumpang tindih kebijakan jika menghargai peran pengusaha dalam membangun ekonomi daerah. Ini menuntut adanya saling komunikasi diantara instansi-instansi penentu perkembangan ekonomi daerah. Dengan cara ini, suatu instansi dapat mengetahui apa yang sedang dan akan dilakukan instansi lain, sehingga dapat mengurangi terjadinya kemiripan kegiatan atau ketiadaan dukungan yang diperlukan.
Pengusaha juga mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubah-ubah akan membuat pengusaha kehilangan kepercayaan mengenai keseriusannya membangun ekonomi daerah. Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap mitra usaha. Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian dari upaya pembangunan daerah.
c. Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan
Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan kecil dan jasa. Sektor ini sangat tergantung pada jarak dan tingkat kepadatan penduduk. Persebaran penduduk yang berjauhan dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah akan memperlemah sektor jasa dan perdagangan eceran, yang mengakibatkan peluang kerja berkurang. Semakin dekat penduduk, maka interaksi antar mereka akan mendorong kegiatan sektor jasa dan perdagangan. Seharusnya pedagang kecil mendapat tempat yang mudah untuk berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. Pada waktunya pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah. Dengan menstimulir usaha jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga menghasilkan investasi yang lebih besar. Adanya banyak pusat-pusat pedagang kaki lima yang efisien dan teratur akan menarik lebih banyak investasi bagi ekonomi daerah dalam jangka panjang.
Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan menengah. Namun usaha kecil juga rentan terhadap ketidakstabilan, yang terutama berkaitan dengan pasar dan modal, walaupun secara umum dibandingkan sektor skala besar, usaha kecil dan menengah lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi. Pemerintah daerah perlu berupaya agar konjungtur ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha kecil.
d. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah
Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha-pengusaha di daerahnya menghadapi persaingan global. Globalisasi (atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah dengan berlakunya perjanjian AFTA, APEC dan lain-lain. Mau tidak mau, siap atau tidak siap perdagangan bebas akan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di semua daerah. Upaya untuk menyiapkan pengusaha daerah oleh sebab itu perlu dilakukan. Pengusaha dari negara maju telah siap atau disiapkan sejak lama. Pengusaha daerah juga perlu diberitahu konsekuensi langsung dari ketidaksiapan menghadapi perdagangan bebas. Saat ini, pengusaha lokal mungkin masih dapat meminta pengertian manajer supermarket untuk mendapatkan tempat guna menjual produksinya. Tahun depan, bisa tidak ada toleransi untuk produksi lokal yang tidak lebih murah, tidak lebih berkualitas dan tidak lebih tetap pasokannya.
Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada upaya terencana agar setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional ini, untuk dapat mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional.
e. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi
Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi akan lebih langsung menggerakkan kegiatan ekonomi. Pemerintah daerah perlu berusaha mengantisipasi kawasan-kawasan mana yang dapat ditumbuhkan menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah. Kawasan-kawasan yang strategis dan cepat tumbuh ini dapat berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda aglomerasi, seperti sentra-sentra produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan; klaster industri, dsb. Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi. Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb.  Pengembangan kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh ini perlu dilakukan bersamaan dengan upaya peningkatan keterampilan, pengembangan usaha, dan penguatan keberdayaan masyarakat


SUMBER :bappenas.go.id 

MODERNISASI PERTANIAN (PERTANIAN DALAM GLOBALISASI)



Kehidupan masyarakat tani sebagai orang desa yang bercocok tanam di daerah pedesaan selalu dicirikan sebagai petani sederluma, miskin modal, berlahan sempit, subsistem, serta kurang terdidik. Selain itu, secara historis kehidupan petani selalu diilustrasikan sebagai “manusia kalah” baik kalah karena ketergantungannya pada alam maupun kalah dalam proses terbentuknya lembaga serta sistem kekuasaan dan politik yang ada di dalamnya, Eric R wolf.
A. Pendahuluan
Pertanian adalah hal yang substansial dalam pembangunan, yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia lapangan kerja, dan penyumbang devisa negara. Adalah wajar apabila bangsa Indonesia sebagai bangsa yang membangun selalu meletakkan pembangunan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan selama lima PELITA terakhir. Titik kulminasi pembangunan pertanian dalam hal ini pertanian tanaman pangan terjadi pada tahun 1984, yaitu saat Indonesia yang sebelumnya mendapat predikat sebagai negara pengimpor beras terbesar ini dapat mencapai swasembada beras dengan program “Bimas”-nya. Memang hasil yang spektakuler, akan tetapi banyak pertanyaan yang muncul. Apakah metode pertanian yang diterapkan dalam pencapaian swasembada beras (Revolusi Hijau) tersebut masih tepat sebagai jawaban dalam pemenuhan kebutuhan pangan?
Sementara, akibat yang ditimbulkan sangat merugikan dalam hal, antara lain: menurunnya produktivitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia anorganik secara berlebihan yang memang berfungsi sebagai suplemen untuk bibit unggul agar mendapatkan hasil yang maksimal, rusaknya keseimbangan ekosistem akibat penggunaan pestisida yang tanpa disadari juga mengakibatkan matinya spesies lain selain hama dan penyakit tanaman. Dengan tidak disadari pula, bahwasanya untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk dan pestisida anorganik memerlukan biaya yang relatif mahal. Apalagi setelah subsidi terhadap pupuk ditarik oleh pemerintah yang berimplikasi pada semakin tingginya biaya produksi dalam usaha tani.
Dunia usaha pertanian saat ini dihadapkan pada dilema, apakah akan tetap mempertahankan pola pengelolaannya seperti saat ini dengan menggunakan lebih banyak input luar (obat-obatan dan pupuk buatan), atau dengan menggunakan lebih banyak input dalam (kompos, pupuk kandang, dan obat-obatan alami). Dua pilihan ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan bila dipilih memiliki bobot pilihan yang imbang. Jika memilih dengan lebih banyak menggunakan input luar, dalam jangka pendek kebutuhan akan hasil-hasil pertanian akan dapat dipenuhi, akan tetapi dalam jangka panjang, akan mengalami penurunan yang drastis akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Sebaliknya, jika pilihan jatuh pada penggunaan input dalam yang lebih banyak, maka dalam jangka pendek kebutuhan akan hasil-hasil pertanian tidak dapat dipenuhi. Akan tetapi, dalam jangka panjang akan menjamin terpenuhinya kebutuhan akan hasilhasil pertanian secara berkesinambungan.
B. Sistem Pertanian Konvensional
Sistem pertanian tradisional, meskipun akrab lingkungan tetapi tidak mampu mengimbangi laju kebutuhan pangan dan sandang yang meningkat lebih tajam dibandingkan dengan laju pertambahan penduduk. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak temuan baru yang kemudian menggeser sistem tradisional menjadi sistem pertanian konvensional. Sistem pertanian konvensional terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara global, khususnya di bidang pertanian. Salah satu contoh di negara Indonesia adalah mampu berswasembada pangan (terutama beras) sejak tahun 1983 hingga 1997. Tetapi sistem pertanian konvensional tidak terlepas dari risiko dampak negatif. Meningkatnya kebutuhan pangan seiring laju pertambahan penduduk, menuntut peningkatan penggunaan bahan kimia pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Schaller (1993) menyebutkan beberapa dampak negatif dari sistem pertanian konvensional, yaitu sebagai berikut:
- Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan sedimen.
- Ancaman bahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida maupun bahan aditif pakan.
- Pengaruh negatif aditif senyawa kimia pertanian tersebut pada mutu dan kesehatan makanan.
- Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan fauna yang merupakan modal utama pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
- Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah madu, dan jasad berguna lainnya.
- Peningkatan daya ketahanan organisme pengganggu terhadap pestisida.
- Penurunan daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan organik.
- Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam tidak terbarui (nonrenewable natural resources).
- Munculnya risiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerjaan pertanian.
C. Sistem Pertanian Organik
Sistem pertanian organik berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memerhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian dan lingkungan. Menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements), tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan sistem pertanian organik adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi serta dalam jumlah cukup.
- Melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua bentuk kehidupan yang ada.
- Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman, serta hewan.
- Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
- Menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbarui yang berasal dari sistem usaha tani itu sendiri.
- Memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didaur ulang baik di dalam maupun di luar usaha tani.
- Menciptakan keadaan yang memungkinkan ternak hidup sesuai dengan perilakunya yang hakiki.
- Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
- Mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan.
- Memberikan jaminan yang semakin baik bagi para produsen pertanian (terutama petani) dengan kehidupan yang lebih sesuai dengan hak asasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar serta memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja, termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat.
- Mempertimbangkan dampak yang Iebih luas dari kegiatan usaha tani terhadap kondisi fisik dan sosial.
D. Bioteknologi Pertanian
Teknologi rekayasa genetika merupakan salah satu alternatif solusi yang dibutuhkan, karena pemuliaan tanaman setelah keberhasilan revolusi hijau dalam memberikan varietas tanaman dengan hasil panen yang signifikan berlipat. Bioteknologi telah ma mpu memodifikasi genetika sehingga dihasilkan tanaman tahan hama. Salah satu contoh adalah tanaman tahan hama serangga lepidoptera. Hama serangga merupakan salah satu penyebab kerugian yang bernilai ekonomis dalam bidang pertanian. Tanaman tahan hama menawarkan manfaat bagi para petani, masyarakat umum, dan lingkungan, antara lain sebagai berikut:
- Pengontrolan hama serangga yang lebih dapat diandalkan, lebih hemat biaya, dan tenaga kerja.
- Meningkatkan pengontrolan hama lepidoptera tanpa membahayakan spesies nontarget, termasuk serangga berguna.
- Mengurangi penggunaan insektisida secara kimia dengan tetap mempertahankan hasil panen.
- Mengurangi ketergantungan petani pada pestisida.
- Mereduksi mikotoksin yang dihasilkan oleh jamur yang timbul pada luka tanaman yang dihasilkan serangga.
Banyak ahli dan petani yang optimis bahwa prospek penggunaan bioteknologi pertanian dapat digunakan untuk meningkatkan hasil/ panen dannilaigiziproduk-produk dari tanaman pangansambil mengurangi penggunaan pestisida kimiawi. Biotenologi dapat meningkatkan tanaman pangan melalui penambahan satu atau beberapa gen untuk membuat agar tanaman tersebut lebih toleran terhadap stres dan lebih resisten terhadap hama dan penyakit. Ada banyak isu yang terkait dengan transfer bioteknologi di negara-negara sedang berkembang. Masalah yang dikhawatirkan timbul antara lain sebagai berikut:
- Pengurangan keanekaragaman karena paksaan atau dorongan untuk menggunakan satu atau beberapa varietas tanaman sehingga dapat memicu serangan hama atau stres baru yang tidak diperkirakan sebelumnya.
- Penguasaan atau konsentrasi perusahaan biji hanya pada perusahaan tertentu, sehingga dapat mengendalikan pasar.
- Kurangnya fasilitas dan pengetahuan untuk menguji kelayakan tanaman khususnya di daerah tropika dengan jenis hama yang bervariasi.
- Masalah paten, rahasia perusahaan yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan atau institusi tertentu sehingga tidak semua orang dapat menggunakan produk-produk paten tanpa izin atau tanpa membayar royalti.
- Kurangnya pengetahuan tentang proses dan pengujian yang teliti untuk mencegah munculnya atau tersebarnya alergan.
- Kurangnya pengetahuan akan perkembangan resistensi hama terhadap bahan kimia tertentu yang digunakan untuk memberantasnya. Diperkirakan bahwa hama yang pada mulanya sensitif terhadap toksin, kemungkinan akan mengembangkan ciri barn yang membuatnya resisten terhadap toksin.
- Tantangan dari berbagai pihak yang tidak menyetujui dengan upaya-upaya manipulasi alam dan gangguan terhadap alam.
E. Pemberdayaan dan Kewirausahaan Petani Kecil
Bertolak dari keadaan yang telah dikemukakan, untuk mengantarkan petani agar berpartisipasi dan mendapatkan keuntungan dalam ekonomi global diperlukan adanya pemberdayaan (empowerment) dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship). Dalam hubungannya dengan pemberdayaan, Friedman (1992 dalam Molo, 1999) mengatakan bahwa rumah tangga mem iliki tiga macam kekuatan: sosial, politik, dan psikologis. Kekuatan sosial menyangkut akses terhadap dasar-dasar produksi, termasuk informasi, pengetahuan, dan keterampilan, partisipasi dalam organisasi sosial, dan sumber-sumber keuangan. Jika ekonomi rumah tangga meningkatkan aksesnya pada dasar-dasar produksi, boleh diharapkan kemampuannya dalam menentukan tujuannya juga meningkat. Kekua tan psikologis direfleksikan dalam rasa memiliki potensi individu. Dalam hubungan ini peningkatan kemandirian dapat dicapai melalui pemherdayaan yang bersifat partisipatif. Artinya, untuk mencapai perubahan diperlukan partisipasi keluarga petani tanpa mengurangi esensi inisiatif program-program di atas.
Pemberdayaan petani sudah barang tentu harus dilakukan secara bertahap. Pemberdayaan dapat dilakukan antara lain dengan menstimulasi munculnya jiwa kewirausahaan di antara para petani kecil. Menurut Schumpeter (dalam Molo, 1999) wirausahawan adalah penggerak utama pembangunan ekonomi, yang berfungsi untuk melakukan inovasi atau merancang kombinasi-kombinasi baru. Dengan keyakinan tersebut kita dapat berharap bahwa dengan merekayasa kewirausahaan di kalangan petani, mereka akan menjadi penggerak, dan bukan penerima pasif terhadap ide-ide pembangunan pertanian.
Meredith et al., (dalam Molo, 1999) mengemukakan enam ciri dan sifat wirausaha, yaitu (1) percaya diri (mempunyai keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas yang optimis), (2) berorientasi pada tugas dan hasil (kebutuhan berprestasi, berorientasi untuk memperoleh laba, tekun dan tabah, memiliki tekad untuk bekerja keras, mempunyai motivasi kuat, energik, dan berinisiatit), (3) pengambil risiko (kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan), (4) kepemimpinan (bertingkah laku seperti pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain), (5) keorisinilan (inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber daya, serba bisa, berpengetahuan luas), dan (6) berorientasi ke masa depan (pandangan ke depan, perspektif). Sebagai usahawan para petani juga diberi kesempatan untuk menghadapi berbagai risiko, termasuk di antaranya: risiko finansial (pendapatan dan modal) dan risiko moril.
F. Penutup
Alam itu sangat kompleks, kerjanya tidak bisa diatur. Beberapa inovasi tampaknya untung dan logis, namun dalam banyak hal kita belum tahu. Dengan Revolusi Hijau memang ada beberapa peningkatan, seperti bibit, pupuk, dan mesin, tetapi bila dalam aplikasinya kurang bijaksana tentu akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem. Usaha manusia untuk memperoleh bahan makanan yang berasal dari tanaman sebanyak mungkin dilakukan dengan berbagai usaha. Sayangnya, setiap tindakan yang dilakukan manusia tidak selalu baik akibatnya, baik secara ekonomi, ekologi, maupun sosial. Bioteknologi pada pertanian dikembangkan sebagai cara untuk memperbaiki kualitas tanaman dengan modifikasi gen. Mendasarkan anggapan, manusia diciptakan oleh Allah memiliki tugas panggilan dan tanggung jawab untuk memelihara planet bumi ini dengan segala isinya. Konsekuensi atas pilihan di muka adalah akan merevisi atau mengubah paradigma lama tentang pengelolaan usaha pertanian yang selama ini berlaku dan menciptakan paradigma baru sesuai dengan prinsi-prinsip pengelolaan usaha pertanian. Ilmu dan teknologi yang dikembangkan dan dipelajari, isi kurikulum berikut silabusnya, dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dunia pendidikan pertanian harus bertumpu dan dibangun berdasarkan paradigma baru, yaitu usaha pertanian sebagai tugas panggilan Allah kepada manusia yang harus dipertanggungjawabkan.